Laman


Click here for Myspace Layouts

Laman

Minggu, 02 September 2012

Pemuda, Let Take Your Action !


Pemuda, Let Take Your Action !

Selamat datang para calon “agent of change” di Universitas Negeri Surabaya (Unesa). Tak berlebihan jika sapaan tersebut kita berikan kepada calon-calon penerus agent of change, mahasiswa baru angkatan 2012 Unesa.
Tahun 2012 ini, Unesa menerima sedikitnya empat ribu mahasiswa baru dari berbagai jurusan. Dari belasan ribu orang pendaftar, hanya beberapa ribu orang saja yang beruntung. Orang-orang yang beruntung tersebut bukannya tanpa halangan bin rintangan dalam mewujudkan cita-citanya untuk diterima di salah satu universitas di Surabaya ini. Mereka diharuskan mengikuti beberapa ritual, diantaranya adalah mengisi formulir secara online dan tes tulis serta tes wawancara. Ada kurang lebih gelombang atau jalur tes pendaftaran untuk memasuki perguruan tinggi. Jalur  yang pertama adalah Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) yang diselenggarakan tanggal 1 Pebruari hingga 8 Maret 2012. SNMPTN Tulis/Keterampilan pada 10-31 Maret 2012. SPMB I, Kemitraan Mandiri, dan Kelas Internasional (FMIPA-Kepend) pada 7-17 Juli 2012. serta SMPB II, Kemitraan Mandiri, dan Kelas Internasional pada 25 Juli hingga 2 Agustus 2012.
Para calon mahasiswa yang berhasil melewati berbagai tahapan tersebut (diterima) mayoritas adalah orang-orang dalam usia muda. Hampir semua calon mahasiswa baru adalah pemuda, karena usia mereka termasuk yang disebutkan dalam UU kepemudaan nomor 40/2009 mengenai batas usia pemuda, yakni 16 tahun hingga 30 tahun.
Pemuda memiliki potensi yang luar biasa dibandingkan dengan anak kecil dan orang-orang berusia lanjut. Menurut DR.Yusuf Qardhawi ibarat matahari maka usia muda ibarat jam 12 ketika matahari bersinar paling terang dan paling panas. Pemuda memiliki kekuatan yang lebih secara fisik dibandingkan dengan anak kecil dan orang yang sudah berumur lanjut. Pemuda memiliki semangat yang meledak-ledak bak bom nuklir yang jika dinyalakan akan meledakkan dan memusnahkan sebuah kota.
Penggunaan bom nuklir seperti dua sisi mata uang. Dapat diguanakan sebagai alat pemusnah sekaligus alat pelindung. Jika maksud penggunaannya untuk hal-hal yang membahayakan, maka ia akan dengan mudah menghancurkan. Namun bila penggunaannya untuk kemaslahatan, maka ia pun mampu melindungi bumi dari resiko bertubrukan dengan asteroid.
Begitu pun dengan pemuda, potensinya bisa menjadi manfaat bagi dirinya, bisa juga menjadi bumerang dan ranjau dalam kehidupannya. Hal tersebut bergantung pada bimbingan dan arahan dalam mengasanya. Jika potensi pemuda berhasil diasa dan dimanfaatkan dengan baik, maka ia pun akan menjadi manfaat bagi dirinya dan orang lain. Namun jika pengelolaannya gagal/disalahgunakan untuk hal-hal yang buruk, ia pun akan menjadi bumerang dan membawa kemudharatan bagi dirinya maupun orang di sekitarnya.
Berdasarkan fakta saat ini, banyak kita jumpai pemuda justru menyalahgunakan potensinya. Banyak pemuda yang terjebak dalam kehidupan hedinistik (Paham yang dianut orang-orang yang mencari kesenangan semata-mata). Tak sedikit remaja yang memuja gaya hidup permisif (permissive: serba membolehkan, dan bahkan bebas nilai). Mayoritas pemuda tidak peduli dengan urusan sesamanya. Umumnya pemuda cenderung lebih suka pada kegiatan-kegiatan berfoya-foya, sex pra nikah, aborsi, narkoba dan HIV/AIDS. Untuk kasus narkoba sendiri, Sekjen Granat Brigjen  Ashar Soerjobroto dalam sambutanya pada Granat Award di Hotel Kartika Chandra, Jumat 22/6/2012, mengungkapkan bahwa pecandu narkoba di Indonesia sudah mencapai lima juta orang”, (http://news.okezone.com/read/2012/06/23/337/652296/jumlah-pengguna-narkoba-capai-lima-juta-orang). Berbanding lurus dengan kasus narkoba, kasus HIV/AIDS juga semakin meningkat. Pada tahun 2007 terdapat 11.140 kasus, tahun 2008 terdapat 16.140 kasus, meningkat menjadi 19.973 pada akhir tahun 2009 dan kemudian kembali meningkat pada tahun 2010 menjadi 22.726 kasus (http://health.kompas.com/read/2011/01/18/13054847/Jumlah.Penderita.HIVAIDS.Terus.Meningkat).
Itulah akibat dari kegagalan dalam mengelolah potensi pemuda dengan baik. Dan hal tersebut juga disebabkan oleh tidak adanya ketaatan kepada agama sebagai pedoman hidupnya. Permasalahan-permasalahan di atas terjadi dan akan terus meningkat ketika pemuda memisahkan agama dari kehidupannya (sekuler).
Untuk mengurangi dan mencegah bertambah buruknya permasalahan pemuda. Banyak upaya yang dilakukan oleh negara melalui berbagai instansi salah satunya adalah instansi pendidikan. Sekarang ini banyak universitas yang menggalakkan pendidikan berkarakter kepada para mahasiswanya. Tak terkecuali di Unesa. Dengan jargon “growing with character” Unesa menjadi salah satu universitas yang membimbing mahasiswanya tak hanya pintar namun juga berakhlak mulia. Hal tersebut dilakukan untuk membangkitkan kembali peran pemuda sebagai aktor utama dalam perubahan dan pembangunan negara.
Pemuda berperan besar atas kemajuan dan kecemerlangan bangsanya. Tak berlebihan rasanya jika Bung Karno memuji para pemuda dengan kalimat ini, “Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, berikan aku 1 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia.”
Pemuda. Tak boleh diam saja. Sekaranglah waktu yang tepat untuk bergerak melakukan perubahan. Karena pemuda memegang peranan vital dalam perubahan masyarakat dan untuk kejayaan bangsanya. Seorang pemikir dari Beirut, Musthafa Al Ghalayaini berkata: “Adalah terletak di tangan para pemuda kepentingan umat ini, dan terletak di tangan pemuda juga kehidupan umat ini.” Kemudian Musthafa Kamil, pemikir dari Mesir berkomentar: “Pemuda yang bodoh, beku (tidak punya ruh jihad) untuk memajukan bangsa, matinya itu lebih baik daripada hidupnya.”
Telah ada pemuda-pemuda yang berhasil menorehkan tinta emas yang dapat kita jadikan teladan. Berikut adalah pemuda yang berhasil tercatat dalam tinta emas Islam. Ada Sa’ad bin Abi Waqash. Seorang ksatria berkuda Muslimin paling berani di saat usianya baru menginjak 17 tahun. Ia dikenal sebagai pemanah terbaik. Sahabat utama yang pertama kali mengalirkan darahnya untuk Islam. Lelaki yang disebut Rasulullah sebagai penduduk surga.
Ada Usamah bin Zaid. Namanya terkenal harum sejak usia 12 tahun. Mukmin tangguh dan muslim yang kuat. Rasulullah menunjuknya sebagai panglima perang di usianya yang ke-20 dan memimpin armada perang menggempur negara adikuasa Romawi di perbatasan Syiria dengan kemenangan gemilang.
Juga Mush'ab bin Umair. Ia seorang pemuda Islam dari Quraisy terkemuka, gagah dan tampan, penuh dengan jiwa dan semangat kemudaan.  Para ahli sejarah melukiskan semangat kemudaannya dengan kalimat: "Seorang warga kota Makkah yang mempunyai nama paling harum." Dalam Perang Uhud, pemuda islam Mush'ab bin Umair adalah salah seorang pahlawan dan pembawa bendera perang. Ketika situasi mulai terdesak karena kaum Muslimin melupakan perintah Nabi, maka ia mengacungkan bendera setinggi-tingginya dan bertakbir sekeras-kerasnya, lalu maju menyerang musuh. Ia juga menjadi duta atau utusan Rasul ke Madinah untuk mengajarkan agama Islam kepada orang-orang Anshar yang telah beriman dan berbaiat kepada Rasulullah di bukit Aqabah (http://drise-online.com).
Begitu luar biasanya peran pemuda Islam pada saat itu. Hingga Nabi Muhammad -Shallallahu alaihi wasallam- tatkala beliau bersabda dalam hadits yang shahih, “Ada tujuh golongan yang akan dinaungi oleh Allah pada hari yang tiada naungan kecuali naungan-Nya,” lalu beliau menyebutkan di antaranya, “Seorang pemuda yang tumbuh dalam penyembahan kepada Rabbnya.”
Untuk menjadi pemuda yang akan meneruskan torehan tinta emas sebagaimana pemuda-pemuda Islam di atas, ada dua hal yang harus kita perhatikan dalam kehidupan kita. Menuntut ilmu dan meningkatkan ketaqwaan. Keduanya harus saling diprioritaskan, tidak setengah-setengah atau salah satu. Karena Imam Syafi’I pernah berkata, “Sesungguhnya kehidupan pemuda itu, demi Allah hanya dengan ilmu dan takwa (memiliki ilmu dan bertakwa), karena apabila yang dua hal itu tidak ada, tidak dianggap hadir (dalam kehidupan).”
So, mumpung sekarang kita masih muda dan berenergi. Mari kita isi waktu kita dengan mengikuti majelis-majelis ilmu yang dapat membawa kita menjadi cerdas serta lebih mendekatkan diri kepada sang Khaliq. Kita pun akan memperoleh nilai plus, pintar dan bermoral plus bertakwa.




Kamis, 12 Juli 2012

OUTBOND
"HOLIDAY BE HAPPY AND SYAR’I WITH MHTI"
DI KEBUN RAYA PURWODADI PASURUAN JATIM
Oleh: Lajnah Khusus Sekolah
Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia Sidoarjo

Rabu, 4 Juli 2012 puluhan pelajar muslimah dari berbagai instansi pendidikan  Sidoarjo berkumpul di padang rumput Kebun Raya Purwodadi Pasuruan. Mereka sangat antusias mengikuti kegiatan outbond  yang diadakan oleh Muslimah Hizbut Tahrir (MHTI) Sidoarjo. Kegiatan outbond yang  mengambil tema “Holiday be Happy and Syar’i With MHTI” ini dilaksanakan pukul 07.00 hingga 16.00 WIB. Kegiatan ini diadakan dengan maksud mengisi liburan para pelajar muslimah tersebut dengan kegiatan yang bermanfaat, syar’i dan mencetak mereka untuk menjadi muslimah yang sejati.
            Rangkaian kegiatan ini diawali dengan lantunan mutiara Allah (Al-Qur’an red.) yang dikumandangkan oleh ukhty Najma. Setelah itu dilanjutkan dengan sambutan sekaligus pembukaan acara oleh ketua pelaksana kegiatan, yakni ustadzah Inas. Dalam sambutannya, ustadzah Inas menyatakan rasa bangga dan terima kasihnya atas antusiasme peserta untuk hadir dan mau menghabiskan waktu liburannya dengan mengkaji ilmu Allah serta berharap acara ini dapat menjadi tolok ukur kebangkitan remaja muslimah Sidoarjo.
            Dalam acara ini, peserta outbond Holiday be Happy and Syar’i With MHTI” disuguhi berbagai kegiatan yang seru dan syar’i yang telah dirancang oleh panitia. Diantaranya adalah beberapa materi mengenai pendalaman ilmu Islam serta games seru yang syarat nilai tentunya.
            Nah setelah sambutan disampaikan oleh ustadzah Inas, acara selanjutnya adalah game pertama yang sekaligus membuka kegiatan inti dalam outbond ini. Game pertama ini bertajuk “It’s so Strong!”. Peserta diminta untuk beranjak dari karpet duduknya untuk berdiri di padang yang lebih luas lagi. Dalam game tersebut para panitia membagikan dua buah tali dengan simpul yang berbeda kepada tiap peserta. Aturan mainnya, dua tali berbeda simpul (tali pertama dengan simpul mati dan tali lainnya dengan simpul kupu-kupu) yang telah dipegang oleh tiap peserta harus dibuka dalam waktu yang singkat. Dan ternyata membuka kedua tali tersebut tidak semudah yang dibayangkan. Memang ada beberapa peserta yang berhasil membuka kedua talinya sebelum waktu yang ditetapkan habis. Namun tak sedikit pula yang kesulitan membuka simpul dari salah satu tali yang mereka bawa. Kebanyakan dari mereka kesulitan dalam membuka tali yang bersimpul mati, sehingga ada beberapa peserta yang gagal.
            Setelah stopwatch berhenti pada menit yang telah diteapkan, peserta diminta untuk menyudahi usaha untuk membuka simpul kedua tali dan kembali duduk di tempat sebelumnya. Nah, setelah game “It’s so Strong” tersebut selesai, acara berikutnya dilanjutkan dengan materi pertama yang disampaikan oleh ustadzah Arinta. Dala materi yang pertama ini, ustadzah Arinta juga membeberkan makna dari game “It’s so Strong” yang telah dilakukan oleh peserta sebelumnya. Dalam penjelasannya, ustadzah Arinta mengatakan bahwa dua simpul tali dalam game tersebut diibaratkan sebagai ikatan aqidah. Untuk tali bersimpul mati (yang susah dibuka) diibaratkan ikatan aqidah yang kuat. Sedangkan tali bersimpul kupu-kupu (yang mudah dibuka) diibaratkan sebagai ikatan aqidah yang lemah. Jika aqidah (Islam) kita terikat kuat, maka seberapa banyak godaan yang dapat melemahkan ikatannya tak akan mampu menggoyahkan keimanan kita. Namun jika ternyata ikatan aqidah Islam itu lemah, maka ketika datang godaan kecil saja, keimanan kita akan dengan mudah tergoyahkan (yah seperti remaja labil gitu deh).
            Nah tak berhenti dengan pembahasan makna dari game saja, ustadzah Arinta juga menjelaskan pentingnya kita memahami jati diri kita sebagai seorang muslimah yang harus tunduk terhadap Sang Pencipta. Dalam pembahasan materi tersebut, ustadzah Arinta mengajak para peserta untuk bersama-sama menemukan siapa sejatinya diri kita dengan menjelaskan tiga simpul besar dalam setiap kehidupan manusia. Ketiga simpul tersebut memuat tiga pertanyaan, yakni dari mana kita hidup? Untuk apa kita hidup di dunia? Dan akan kemanakah kita setelah kita mati? Dan seluruh peserta dengan antusias menjawab bahwa kita semua (manusia) berasal dari Allah, untuk beribadah kepada Allah, dan akan kembali lagi kepada Allah. Setelah mengetahui jati diri sebagai seorang muslim, maka kita pun harus mengambil konsekuensi untuk selalu tunduk dan taat atas perintah dan larangan Allah. Karena Allah lah yang menciptakan kita dan hanya Allah lah yang mengetahui mana yang baik dan mana yang tak baik bagi umatnya.
Materi yang begitu panjang kali lebar (bukan luas persegi panjang loh) membuat peserta semakin semangat dan penasaran untuk melanjutkan ke materi selanjutnya. Mereka semakin antusias menunggu suguhan ilmu lainnya. Namun sebelum disambung ke materi selanjutnya, peserta harus mengikuti game yang kedua.
Oke, lanjut ke acara berikutnya yakni game kedua yang langsung dilanjutkan dengan game ketiga yang masing-masing berjudul “I Follow U” dan “Put Me on My Place”. Dalam game kedua tersebut para peserta diminta untuk memejamkan mata dan hanya melakukan apa yang diperintahkan oleh salah satu panitia yang berbicara melalui alat pengeras megaphone tidak boleh menghiraukan suara lain selain pembicara. Perintah tersebut mulai dari memegang bagian tubuh, wajah, bergerak ke kiri atau ke kanan, hingga bergoyang ke kiri atau ke kanan. Siapa yang tidak melakukan perintah dengan benar atau mengikuti arahan selain pembicara maka akan secara alami tereliminasi. Hingga akhirnya hanya tertinggal satu orang saja yang dapat melakukan perintah dengan benar dan percaya diri. Esensi dari game ini adalah menguji ketaatan kita terhadap syariah (aturan) yang digambarkan dengan perintah dari panitia. Meskipun perintah tersebut terasa aneh dan tidak sesuai dengan keinginan kita, tapi Allah pasti mengetahui apa yang kita butuhkan. Dan kita tetap harus taat dan pede (percaya diri) melaksanakannya meskipun banyak godaan dan  kita menjadi terasing atau sendirian dalam melakukannya.
Setelah game kedua tersebut usai, lalu dilanjutkan dengan game ketiga bertajuk “Put Me on My Place”. Dimana dalam game tersebut peserta secara berkelompok diminta untuk meletakkan sesuatu sesuai dengan tempatnya. Seperti dimanakah seharusnya uang koin diletakkan dan sebagainya. Dan ibrah yang dapat diambil dari game ini adalah segala sesuatu itu harus diletakkan pada tempatnya. Begitu pula dalam islam. Syariah islam akan dapat diterapkan secara kaffah (menyeluruh) dalam bingkai daulah khilafah islamiyah yang menjadikan syariah islam sebagai aturannya.
Penjelasan lengkap atas kedua games tersebut disampaikan oleh dua pemateri luar biasa yakni ustadzah Arinta dan ustadzah Fida mengenai pentingnya syariah dan khilafah dalam kehidupan manusia. Ustadzah Arinta menyampaikan kepada para peserta outbond bahwa ketika kita telah menyadari jati diri kita sebagai seorang muslimah, maka akan ada konsekuensi yang harus kita tanggung yang nantinya akan menghantarkan kita memasuki gerbang syurga. Konsekuensi tersebut terkait keterikatan kita sebagai makhluk ciptaan kepada Sang Pencipta. Ketika kita mengetahui bahwa yang menciptakan kita adalah Allah, maka dalam melangsungkan hidup seharusnya kita pun berpedoman pada aturan Allah semata. Ya iya lah. Coba saja kita analogikan seperti ini, ketika kita membeli handphone (HP) dengan merk tertentu, kita akan memperoleh paket HP tersebut lengkap dengan aturan penggunaannya. Nah bagaimana jika kita menggunakan HP tersebut dengan aturan penggunaan mesin cuci? Rusak kan? Sama dengan kita. Aturan yang sesuai dengan fitrah manusia hanya tertera dalam al-Qur’an dan as-Sunnah. Islam memiliki aturan yang lengkap, mulai dari hablumminallah (hubungan manusia dengan Allah), hablumminannafsih (hubungan manusia dengan dirinya sendiri) serta hablumminannas (hubungan manusia dengan manusia yang lainnya). Semuanya ada dalam Islam. Mulai dari kita bangun tidur hingga kita membangun negara. Mulai dari ibadah hingga muamalah.
Aturan mengenai hablumminallah (hubungan manusia dengan Allah) meliputi ibadah ritual (rukun Islam) sehari-hari, dan setiap manusia diwajibkan untuk menjalankannya. Di indonesia hal tersebut dapat dilaksanakan dengan kemudahan. Aturan kedua mengenai hablumminannafsih (hubungan manusia dengan dirinya sendiri) meliputi akhlak, cara berpakaian, memenuhi hajat (seperti makan, minum, dll). Dan hal tersebut juga masih dapat dilakukan setiap orang dengan mudah karena hal tersebut dilakukan untuk diri kita sendiri tanpa campur tangan orang lain. Dan aturan ketiga mengenai hablumminannas (hubungan manusia dengan manusia yang lainnya) meliputi pergaulan, muamalah, ekonomi, politik, dll. Nah untuk aturan ketiga ini, masih sulit dilaksanakan jika kita menggunakan hukum yang benar. Karena pada dasarnya pemimpin setiap negara di belahan dunia ini tak menggunakan hukum dari Allah swt. dan lebih memilih untuk memisahkan hukum Allah hanya pada tempat ibadah saja, tidak secara universal. Istilah lainnya adalah sekulerism (paham memisahkan agama dengan kehidupan). Jadi pada pemimpin suatu negeri akan menggunakan hukum islam ketika hukum tersebut mendatangkan manfaat bagi sebagian orang saja.
Rasanya sulit memang untuk menerapkan aturan Allah secara kaffah saat ini, dimana tidak ada institusi berbentuk negara yang mau mengambil islam sebagai aturannya dan masih banyaknya negara yang berideologi kapitalis dan beraqidah liberal. Karena kehidupan masyarakat diatur dengan aturan sesama manusia, demokrasinya, hukum negaranya, serta kebebasan sebebas-bebasnya tanpa batas. Lain dengan negara yang hanya berpedoman pada aturan Allah semata. Masyarakat akan dilindungi akidahnya dan dosanya dapat terampunkan ketika ia melakukan kesalahan. Begitu luar biasanya jika hukum Islam diterapkan. Dan Islam akan terterapkan secara sempurna dalam naungan daulah khilafah islamiyah. Yakni kepemimpinan umum bagi seluruh kaum muslimin di dunia untuk menegakkan hukum-hukum syariat Islam dan mengemban dakwah ke seluruh penjuru dunia. Yang pemimpinnya disebut sebagai khalifah.
Adzan dzuhur berkumandang ketika penyampaian materi ketiga di atas selesai. Tak perlu berlama lagi, seluruh peserta dan panitia melaksanakan Ishoma (istirahat, sholat, dan makan). Dalam hal ini dibagi dua bagian, separuh jumlah peserta melaksanakan sholat dzuhur terlebih dahulu, dan separuh lainnya makan siang begitu pula sebaliknya.
Selesai ishoma, serunya kegiatan outbond ini pun dilanjutkan. Berpindah ke tempat lain untuk memperoleh suasana baru, acara dilanjutkan dengan game kedua yang bertajuk “Go with The Ship”. Dalam permainan ini, para peserta di bagi dalam beberapa kelompok dan diminta untuk mengumpamakan dua lembar koran sebagai dua buah sekoci dan rerumputan disekitarnya sebagai samudera lepas. Bak kisah terbelahnya kapal titanic, dua sekoci tersebut digunakan untuk menyelamatkan seluruh penumpang kapal untuk menyebrang ke arah pantai dengan strategi yang dapat menyelamatkan mereka tentunya. Sekoci tidak diperbolehkan untuk rusak atau robek, dan penumpang (peserta) tidak diperbolehkan untuk menginjak rumput. Karena jika ada salah satu penumpang menginjak rumput secara sengaja maupun tidak, penumpang dinyatakan tenggelam. Serunya permainan ini adalah karena lebar sekoci tak sesuai dengan jumlah penumpang. Dan hal ini membuat para peserta harus jungkir balik memikirkan strategi jitu bagi kelompoknya.
Ibrah yang dapat diambil dari permainan ini adalah pentingnya berdakwah secara jamaah serta kerjasama dalam dakwah. Karena jika dakwa dilakukan secara sendirian akan terasa sulit dan butuh waktu lama untuk menjadikannya berhasil. Berbeda jika dakwah disampaikan dengan kerjasama dan berjamaah. Pasti akan lebih mudah dan ringan. Sebagaimana materi yang disampaikan oleh ustadzah Inas mengenai seruan berdakwah secara berjamaah. Dalam materinya tersebut ustadzah Inas mencobah menggerakkan ghiroh (semangat) para peserta untuk bersatu berdakwah bersama ummat untuk mewujudkan terterapkannya syariah dalam bingkai khilafah islamiyah. Dan ustadzah Inas menutup penyampaiannya tersebut dengan menawarkan para peserta untuk bergabung dalam barisan dakwah para pejuang islam MHTI (Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia) untuk menerapkan syariah islam dan menegakkan Khilafah. Dan gayung pun bersambut. Para peserta sangat senang dan antusias untuk terlibat dalam gerak dakwah bersama MHTI. Hal ini terlihat dari salah satu note yang diberikan oleh seorang peserta bernama Ria Mardiana, dia mengatakan bahwa acara outbond ini sangat bermanfaat baginya, dan ia bersyukur dapat mengikuti acara ini, karena ia bisa memperdalam islam dan ia yakin untuk menyampaikannya kepada teman-temannya yang lain. Dan kegiatan outbond “Holiday be Happy and Syar’i with MHTI” ini ditutup dengan doa dan harapan tersegeranya penerapan syariah dalam bingkai khilafah. Wallahu a’lam.
Sampai jumpa di agenda Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia selanjutnya!! [Rina-the muslimah fighter]



Senin, 02 Juli 2012

Sepak Bola, Ajang Pemersatu Umat?



            Kemarin, tepatnya tanggal 28 Juni 2012 dini hari waktu Indonesia, di Donetsk, Ukraina, tim matador Spanyol berhasil melenggang ke babak puncak euro cup 2012. Dalam pertandingan melawan Portugal tersbut, Spanyol cukup kewalahan meladeni permainan dari Portugal. Hingga pada menit ke-90 plus dua kali tambahan waktu 15 menit, usaha kedua tim tak membuahkan hasil. Skor imbang kacamata alias 0-0 bertahan. Dan puncaknya kemenangan Spanyol diperoleh melalui tendangan pinalti dengan skor akhir 4-2. Sontak euforia tim matador beserta suporternya membahana di stadion Donbass Arena, Donetsk, Ukraina.
            Tapi bukan itu yang akan saya bahas di sini. Yang akan saya bahas dalam tulisan saya kali ini mengenai pernyataan dari salah satu wartawan stasiun televisi nasional yang menyatakan bahwa “Pala Eropa (Sepak Bola) telah menyatukan setiap ummat di dunia” dan “Piala Eropa bukan lagi milik masyarakat benua Biru –julukan Benua Eropa- melainkan juga untuk seluruh penduduk dunia, termasuk Asia”. Sedikit penggalan pernyataan tersebut membuat saya sangsi. Benarkah hal itu?
            Pernyataan tersebut muncul ketika wartawan tersebut menjumpai dan mewawancarai beberapa penonton pertandingan semi final tersebut yang berasal dari Asia (Jepang, China, dan sekitarnya). Antusiasme dari pendukung kedua kesebelasan (Spanyol dan Portugal) sangat terlihat dari atribut yang mereka kenakan untuk mendukung tim favoritnya, mulai dari jersey tim hingga coretan bergambar bendera tim favorit di wajahnya. Sehingga wartawan tersebut menyimpulkan bahwa gelaran akbar nomor wahid ini mampu menyatukan umat dari belahan dunia manapun, tak hanya benua biru saja. Sehingga isu rasisme yang pernah muncul di awal turnamen ini dapat dipatahkan.
            Kembali pada pertanyaan saya, “Benarkah Euro Cup (atau pagelaran sepak bola yang lainnya) dapat menyatukan ummat sedunia?” Mungkin dalam satu sisi iya. Karena di dalam stadion sepak bola pasti terdapat banyak orang mulai dari pemain sepak bola maupun penontonnya yang mana kadang mereka berasal tidak dari satu wilayah yang sama. Jika itu jawabannya, mungkin benar.
Tapi faktanya, pagelaran2 sepak bola justru memunculkan sekat-sekat antar ummat. Lihat saja pertandingan antara Indonesia vs Malaysia di seagames 2011 lalu. Pendukung tim Indonesia dan Malaysia saling beradu mulut hingga menimbulkan perpecahan karena pada saat itu, diduga kemenangan tim Malaysia atas Indonesia dikarenakan pendukung Malaysia menyemprotkan gas air mata kepada pemain timnas Indonesia, sehingga penglihatan mereka terganggu.
Hal tersebut justru menjadikan negeri2 muslim terpecah belah. Coba kita perhatikan. Ketika ada momen sepak bola apa lagi antar negara, pasti satu negara dengan negara yang lainnya akan saling memuja tim favorit masing-masing. Hal tersebut membuat para pendukung amsing-masing tim melakukan pembelaan bagi tim favorit mereka. Muali dari menyanyikan yel-yel penyemangat hingga saling cela antara para pendukung. Padahal tak sedikit dari mereka akidah yang sama (seharusnya) jika dilihat dari agamanya (Islam).
Itu semua karena efek nasionalisme (ikatan kebangsaan). Ikatan inilah yang secara sengaja atau pun tidak memaksa manusia untuk berkorban hingga hidup dan mati pun demi mempertahankan negerinya. Padahal ikatan ini malah menimbulkan banyak hal negatif bagi orang-orang yang “mengidolakannya”. Loyalitas tanpa batas katanya. Hhmm masak sih? Apakah mati sia-sia dikeroyok sesama pendukung sepak bola dapat dikatakan sebagai bukti loyalitas tanpa batas? Oh no! Jangan gila deh!
Ikatan nasionalisme seharusnya tidak layak dijadikan sebagai pemersatu di tengah-tengah umat. Hal tersebut dikarenakan ikatan ini memiliki banyak kelemahan. Diantaranya, syaikh Taqiyudin An-Nabhani dalam kitabnya Nidzamul Islam (Peraturan Hidup Dalam Islam) menuliskan bahwa ikatan nasionalisme merupakan ikatan yang rusak karena tiga hal:
1)      karena mutu ikatannya rendah, sehingga tidak mampu mengikat antara manusia satu dengan yang lainnya untuk menuju kebangkitan dan kemajuan.
2)      Karena ikatannya bersifat emosional, yang selalu didasarkan pada perasaan yang muncul secara spontan dari naluri mempertahankan diri, yaitu untuk membela diri. Di samping itu ikatan yang bersifat emosional sangat tidak bisa dijadikan ikatan yang langgeng antara manusia satu dengan yang lain.
3)      Karena ikatannya bersifat temporal, yaitu muncul saat membela diri karena datangnya ancaman. Sedangkan dalam keadaan stabil, yaitu keadaan normal, iaktan ini tidak muncul. Dengan demikian, tidak bisa dijadikan pengikat antara sesama manusia.
Mari sama-sama kita renungkan 3 hal di atas. Betul apa benar?? Nasionalisme akan memuncak ketika ada even tertentu. Sepakbola, sea games, dan semuanya yang berbau kompetisi. Tapi ketika semua even tersebut usai, masi adakah rasa nasionalisme? Masih adakah pembelaan menggebuh-gebuh atas negara??



Rabu, 09 Mei 2012

Curhatan (Life is Choice part 2)

Rabu 09 Mei 2012, sekitar pukul 1.10 siang. Dosen masuk ke kelas untuk melaksanakan tanggung jawab dan kewajibannya untuk mendakwahkan ilmu yang ia miliki. Ilmu Alamiah Dasar, sebutan singkatnya IAD. "hhmm baiklah kita lanjutkan presentasi kelompok selanjutnya", ucap dosen. "Alhamdulillah sudah sholat dzuhur", gumamku. Yah hari ini mata kuliah yang seharusnya dimulai pukul 13.00, ternyata harus dimulai lebih awal karena ada kuliah pengganti. Dan mata kuliah tersebut ternyata selesai pukul 12.30, waktu yang tidak dapat ditunda lagi untuk melaksanakan sholat saat itu, karena akan ada kuliah selanjutnya. 
Namun karena waktunya mepet, ketika dosen masuk keadaan kelas masih terlihat tak sepadat biasanya (yah masih ada yang sholat sihh). Namun berbeda bagi beberapa mahasiswa yang kelompoknya akan presentasi. Menunda sholat menjadi pilihan. "udah, sholat aja dulu, dari pada ntar ndak keburu waktunya", celetukku kepada salah satu teman yang sedang bimbang memilih sholat atau presentasi (pilihan yang sulit memang -,-). "Tapi bentar lagi presentasi nih aku, gimana donk? Presentasi dulu aja kali yah", tambalnya. "Hhhm, ngakunya mau masuk surga, tapi milihnya duniawi", kataku.
yah sedikit ibroh yang dapat diambil:
saudaraku fillah, kalau kau memang menginginkan surga, maka berjuanglah untuk merengkuhnya. tapi ketika engkau hanya bisa setengah2 dalam melaksanakannya, hati2 Allah pun akan setengah2 terhadapmu. 
dan saudaraku fillah, segeralah engkau menyadari bahwa sesungguhnya wajib bagi seorang muslim untuk menyematkan islam di setiap aktivitas kita.
jangan sampai ketakutan kita terhadap manusia melebihi ketakutan kita terhadap Allah dan RasulNya. so lets refresh our niat in our life .. ^^
"Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin ?" (TQS. Al-Maidah: 50)

Life Is Choice !!

Minggu, 26 Februari 2012

Life Is Choice !!





Yah itulah jalan yang ku pilih. Dari sekian jalan yang ditawarkan, satu yang ku pilih, yakni dakwah Islam. Alasannya tidak muluk, hanya ingin Islam kembali seperti awal kehadirannya dulu. yah mungkin aneh bagi beberapa orang yang melihat. Mulai dari pakaian, sikap, cara berpikir, hingga segala sesuatu kudu dirujuk melalui Islam. Tak aneh rasanya jika seseorang memandang aneh bahkan cenderung memandang sebelah mata. Ejekan, sindiran, kesinisan sering ku jumpai. Terkadang kesal, mau marah, bahkan hendak putus asa. Tapi ah, itu kan hanya sedikit bumbu perjuangan yang harus ku hadapi. Tak mudah memang melewatinya, tapi hidup adalah pilihan. Dan Pilihanku jatuh pada DAKWAH ISLAM. Dimana jalan yang harus kulalui itu lurus berkelok nan panjang. yah penuh lika-liku memang ..
Tapi hasil akhir yang dijanjikan kelak sungguh LUAR BIASA INDAHNYA ..
Life is Choice !!!

bersambung . . . .

Kamis, 02 Februari 2012

Valentine's Day, No Way!!!!

Valentine’s Day, No Way!!


            Memasuki bulan kedua dalam kalender masehi. Februari. Apa yang spesial dengan Februari? (apa hayo?). Mengapa Februari menjadi bulan yang spesial dari pada sebelas bulan yang lainnya? Yup betul sekali. Di bulan ini ada satu hari yang memiliki tanda pink (bukan warna tanggalnya tapi maknanya).
Tanggal 14 Februari adalah hari yang dimaksud. Hari valentine (Bahasa Inggris: Valentine’s Day) atau hari kasih sayang. Dimana pada hari itu terdapat satu ritual rutin bagi muda mudi yang lagi pacaran. Rasanya gak afdol melewati bulan Februari tanpa merayakan ViDi (Valentine’s Day). Ndeso banget!

Valentine’s Day adalah Budaya Barat

Ada banyak versi tentang asal dari perayaan valentine’s day. Salah satu yang popular adalah kisah Santo Valentinus yang diyakini hidup pada masa Kaisar Claudius II. Ketika itu Kaisar Claudius II mengadakan banyak sekali perang yang membutuhkan banyak tentara. Karena itu Kaisar Claudius II mengeluarkan aturan untuk melarang pertunangan dan perkawinan. Para pemuda diharuskan ikut wajib militer dan maju ke medan perang. Claudius II berpikir kalau anak-anak muda banyak yang menikah, semangat mereka jadi turun karena berat meninggalkan istri dan anak-anaknya. Yang lebih ekstrim lagi, pendeta yang berani menikahkan orang yang saling jatuh cinta akan dihukum mati. Pendeta Valentine secara diam-diam menentang aturan itu dan tetap menikahkan pasangan muda. Tetapi akhirnya ketahuan apa yang dilakukan Valentine. Dia ditangkap, dipukuli dan dijebloskan ke penjara. Tanggal 14 Februari sekitar tahun 270 M Valentine dihukum mati
Untuk mengagungkan dia (St Valentine), yang dianggap sebagai simbol ketabahan, keberanian dan kepasrahan dalam menghadapi cobaan hidup, para pengikutnya memperingati kematian St Valentine sebagai “upacara keagamaan”.
Pada hari itu, terutama para remaja Eropa dan Amerika merayakannya dengan hura-hura. Yang mana dekat sekali dengan kegiatan berpesta; berdansa semalam suntuk; saling memberi bunga; kartu ucapan sayang, dan bunga; serta kegiatan-kegiatan yang terkategori maksiat. Bahkan sampai ada yang melakukan hubungan suami istri.
Bagaimana di Indonesia? Remaja Indonesia pun tak jauh berbeda menyambut hari valentine. Mereka berebut untuk merencanakan bagaimana harus merayakan valentine semeriah mungkin dengan pasangan-pasangannya yang tentunya belum sah untuk mereka.
Budaya yang permisif abis di negri ini mendorong para remaja mengekor budaya perayaan valentine oleh barat. Mulai dari bertukar surat ucapan antar kekasih, saling bertukar kado, memberi coklat dan bunga mawar hingga melakukan melakukan hubungan seami istri. Media Indonesia pun tak kalah heboh. Mereka bersaing menampilkan tontonan yang berhubungan dengan remaja dan valentine. Lengkaplah sudah ritual para remaja Indonesia dalam menuangkan kreativitasnya memperingati hari valentine.
Hal ini tentu saja sangat memprihatinkan. Padahal kalau dilihat dari sejarahnya, perayaan Valentine bukan berasal dari ajaran Islam. Masalahnya bukan hanya itu. Perayaan Valentine selalu dibarengi dengan kegiatan mubazir, berbau jahiliah dan cenderung pada kemaksiatan. Dan ini jelas merusak aqidah para generasi muslim. Astaghfirullah.

Valentine=Syirik

Ken Swiger dalam artikelnya “Should Biblical Christians Observe It ?” mengatakan, “valentine” berasal dari bahasa Latin, berarti Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuat dan Maha Kuasa. Kata ini ditujukan pada Nimroe dan Lupercus, tuhan orang Romawi.
Berarti sadar ataupun tidak, jika ada seseorang yang mengatakan “to be my valentine”. Berarti sama dengan kita meminta orang menjadi “Sang Maha Kuasa”. Jelas perbuatan ini merupakan kesyirikan yang besar, menyamakan makhluk dengan Sang Khalik, menghidupkan budaya pemujaan kepada berhala.

Icon Valentine’s Day (Benda-benda yang diharuskan ada ketika ValDay)


Cupid (bayi bersayap dengan panah) adalah putra Nimrod “The Hunter” dewa matahari. Disebut tuhan cinta, karena setiap orang yang terkena anak panahnya akan merasakan cinta (katanya sih .. gak tahu benar apa gak. Silahkan dinilai sendiri!). selain itu, parasnya yang rupawan membuatnya diburu wanita, bahkan ia pun berzina dengan ibunya sendiri, Venus atau nama lainnya Aprhodite  (jijay banget deh). Astaghfirullah ..

Mawar dalam kebudayaan Barat  adalah bunga lambang cinta dan kecantikan. Bunga mawar dianggap suci untuk beberapa dewa dalam mitologi Yunani seperti Isis dan Aprodite (alamat syirik lagi kan).


Cokelat umumnya diberikan sebagai hadiah atau bingkisan di hari raya. Dengan bentuk, corak, dan rasa yang unik, cokelat sering digunakan sebagai ungkapan terima kasih, simpati, atau perhatian. Bahkan sebagai pernyataan cinta. Efek psikologis yang terjadi saat menikmati cokelat adalah meningkatkan gairah seksual bagi penikmatnya dalam dosis yang cukup banyak. Hal tersebut dikarenakan titik leleh lemak kokoa ini terletak sedikit di bawah suhu normal tubuh manusia. Sebagai ilustrasi, bila anda memakan sepotong cokelat, lemak dari cokelat tersebut akan lumer di dalam mulut. Lumernya lemak kokoa menimbulkan rasa lembut yang khas dimulut, riset terakhir dari BBC mengindikasikan bahwa lelehnya cokelat di dalam mulut meningkatkan aktivitas otak dan debaran jantung yang lebih kuat daripada aktivitas yang dihasilkan dari ciuman mulut ke mulut, dan juga akan terasa empat kali lebih lama bahkan setelah aktivitas ini berhenti (nah loh!!).

Hukum Merayakan Valentine’s Day Menurut Islam

“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggung jawabannya." (QS. Al-Isro: 36)
Dalam ayat tersebut Allah menghimbau kepada kita semua agar jangan mengikuti apa yang tidak kamu ketahui dan tidak penting bagimu. Jika kita memiliki pengetahuan, maka manusia boleh menetapkan suatu hukum berdasarkan pengetahuannya itu. (Tafsir Imam Qurthubi). Haram berkata atau berbuat tanpa didasari oleh ilmu, karena dapat menyebabkan kerusakan. Dan Allah Ta'ala akan menanyakan seluruh anggota badan dan meminta persaksiannya pada hari Kiamat. (Tafsir Al Aisar)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah melarang untuk mengikuti tata cara peribadatan selain Islam, artinya, ” Barangsiapa meniru suatu kaum, maka ia termasuk dari kaum tersebut ” (HR. At-Tirmidzi) .     
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah menjelaskan bahwa hadits di atas menetapkan haramnya meniru mereka (golongan kaum musyrik dan kafir). Barang siapa yang meniru perbuatan golongan lain (selain Islam) yang menjadi ciri golongan tersebut, maka perbuatan semacam itu dilarang/Haram. (Mukhtarat min Kitab Iqtidha’ Ash-Sirathal Mustaqim Mukhalafatu Ash-habil Jahim; Ibnu Taimiyah).
Ibnu Qayyim al-Jauziyah berkata, “Memberikan ucapan selamat terhadap acara ritual orang kafir yang khusus bagi mereka, telah disepakati bahwa perbuatan tersebut HARAM “.
            Karena itu sama saja memberikan ucapan selamat atas perbuatan mereka yang menyekutukan Allah Swt. Dan ini adalah dosa yang lebih besar dan lebih dimurkai Allah Swt. dari pada memberikan selamat atas perbuatan minum khamr atau membunuh. Iiihh syereeem kan!!
Syaikh Muhammad al-Utsaimin ketika ditanya tentang Valentine’s Day mengatakan, ” Merayakan Hari Valentine itu tidak boleh ”, karena alasan berikut :
Pertama : Ia merupakan hari raya bid’ah yang tidak ada dasar hukumnya di dalam syari’at Islam.
Kedua : Ia dapat menyebabkan hati sibuk dengan perkara-perkara rendahan seperti ini yang sangat bertentangan dengan petunjuk para salaf shalih (pendahulu kita) -semoga Allah meridhai mereka-.
Sikap Remaja Muslim Terhadap Perayaan Valentine’s Day
            Nah, kita sudah jelas-jelas tahu bahwa perayaan valentine’s day bukan berasal dari Islam dan Allah dan RasulNya jelas-jelas melarangnya (sebagaimana tertulis di atas). Apa lagi ada konspirasi tersembunyi dari indahnya bungkusan pink perayaan valentine’s day. Jelas saja, secara tidak langsung valentine’s day telah mengobrak-abrik aqidah para remaja muslim yang sengaja ataupun tidak mengikuti perayaannya. Yang mana pada dasarnya Islam telah melarang adanya perayaan valentine’s day. Selain itu moral remaja juga dijatuhkan ke dalam jurang kemaksiatan. Freesex membumbung ketika perayaan tersebut muncul.
Maka, apa yang harus kita lakukan?? Pertama, menolak dengan tegas agenda-agenda terkait valentine’s day. Kedua, mengkaji islam secara intensif agar kita bisa memahami hukum-hukum Allah yang harus kita tegakkan, sehingga tidak terjerumus ke hal-hal yang tidak diridhoiNya. Ketiga, menyampaikan apa yang telah kita pelajari dan pahami. Kita harus mengingatkan teman-teman kita untuk tidak mengikuti rayuan-rayuan budaya kafir (dalam hal ini valentine’s day) yang ingin menghancurkan aqidah para generasi. Siap kan?? Siap donk!! Terakhir, kita harus mengusahakan agar negara kita memiliki aturan yang tegas untuk melarang segala jenis perayaan yang mengancam rusaknya aqidah. Yaitu dengan melakukan koreksi dan memberikan masukan kepada pemerintah. Karena hanya negara yang dapat menjamin dan melindungi kita secara sempurnya. Yaitu negara yang menerapkan aturan Islam secara menyeluruh seperti yang sudah dicontohkan oleh Rasulullah Saw dan para Khulafaur rasyidin. Inya Allah apa yang kita usahakan akan diapresiasi oleh Allah Swt. Say No to Valentine’s Day !!!!!!!!!!
Kamis, 2 Februari 2012

Jumat, 27 Januari 2012

Jangan Khawatir! Pertolongan Allah itu Pasti


Jangan Khawatir!
Pertolongan Allah itu Pasti

            Senin ini adalah hari pertamaku memasuki gerbang Universitas di salah satu sudut kota Surabaya. Universitas Negeri yang banyak digandrungi dan menjadi tujuan orang-orang yang ingin melanjutkan pendidikannya ditingkat perguruan tinggi. Banyak rasa yang terasa, mulai dari nervous, seneng, bangga, sampai ketakutan. Yah itulah perasaan mayoritas mahasiswa baru (semua menyebutnya maba) yang akan memulai hari baru bagi mereka.
      “Woy dek cepetan masuk!! Jangan lelet gitu!!”, teriak salah seorang senior FE (Fakultas Ekonomi), fungsionaris BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) ternyata. Setelah mendengarkan teriakan seperti itu, hanya satu yang ada di pikiranku. Masih musim aja acara bentak-membentak di era saat ini. Tapi apa boleh buat, kita sebagai warga baru FE (Fakultas Ekonomi) hanya bisa berpasrah aja menuruti apa kata senior-senior yang pastinya lebih tahu mengenai fakultas dan tradisinya untuk maba. Semuanya harus sesuai dengan arahan senior. Hal tersebut akan berlangsung selama tujuh hari lamanya.
      ***

      Hari kedua. Pada hari ini seluruh maba melaksanakan arahan yang kemarin sudah diberikan oleh senior. Mulai dari dresscode sampai barang bawaan dalam tas. Untuk dresscodnya seluruh maba diharuskan mengenakan pakaian kemeja putih dan rok hitam (bagi maba cewek), dan celana hitam kain (bagi maba cowok). Tak hanya itu, tas harus berupa koper yang bahan utamanya dari kardus. Kreatif banget deh. Dalam tas itu harus memuat barang-barang pokok yang wajib dibawa seperti buku tulis, bolpoin, mukenah, uang secukupnya, dan bekal makanan. Yang mana semua bawaan itu harus sesuai aturan pelaksanaan acara penyambutan maba (PKKMB/ Pengenalan kehidupan Kampus Mahasiswa Baru) yang sudah direncanakan.
      “Kamu tahu nggak dek bagaimana persyaratan kostum atau kerudungnya yang sudah diintruksikan kemarin?”, tegur salah satu panitia PKKMB berjabatan ketua komisi disiplin (Komdis) kepadaku. “Tahu kak. Kerudung harus dimasukkan ke dalam pakaian”, jawabku spontan. “Trus kenapa krudungmu ini dikeluarkan menjulur lebar? Kamu lihat ngerasa nggak kalo kamu itu beda sendiri?”, cerca ketua Komdis. “Iya kak saya tahu. Saya hanya melakukan apa yang disyariatkan Allah, dan saya takut bila melanggarnya”, jawabku spontan dan sedikit terbata. “Kamu itu loh kok susah diberi tahu. Lihat teman-temanmu, mereka juga banyak yang islam, tapi Cuma kamu yang model krudungnya begini”. “Apa saya salah jika melaksanakan perintah Allah yang sudah dituliskan dalam Al-Qur’an? Coba kakak cek, ada ndak perintah menutup aurat dengan krudung yang harus menjulur sampai ke bawah dada!”. “Oke kalau itu keyakinan kamu, saya hanya mau kamu itu menaati aturan PKKMB yang sudah ada”.
      Setelah lama beragumen dan menarik perhatian banyak teman-teman maba, akhirnya aku diizinkan untuk masuk ke dalam fakultas. Dan tentunya banyak teman yang menanyakan bagaimana aku bisa lolos dengan mengenakan krudung yang menjulur panjang dan tidak dimasukkan ke dalam kemeja. Tapi satu hal yang aku yakini bahwa pertolongan Alloh itu pasti akan menaungi siapapun yang melaksanakan ibadah (kegiatan benar dan dilakukan dengan ikhlas).
      ***

      Esoknya setelah kejadian aku di interogasi masalah kostum. Bisa dibilang kostum kebanggaan bagiku. Sebuah jilabab (baju kurung) dari kain putih dan hitam yang disambung. Yah kebanggaan karena memakainya membuatku percaya diri karena darinya terpancar syariat yang musti dijalankan oleh setiap muslimah.
      Siang hari seluruh maba FE harus berkumpul di salah satu lapangan fakultas untuk mengikuti acara yang sedang dilangsungkan. Membosankan. Mungkin hanya beberapa orang yang berfikir seperti itu. Kegiatan yang sudah bisa ditebak. Nyanyi-nyanyi, band, dan kegiatan-kegiatan umum yang berhubungan dengan panggung.
      Namun ketika aku duduk di sekitar area lapangan, terpaksa diharuskan mengikuti acara tersebut. Tiba-tiba, “mbak dipanggil kakak-kakak komdis!”, celetuk teman kelompokku. Tapi ketika aku akan menghampiri mereka, mereka lebih dulu datang kepadaku. “Dek kostummu emang kenapa begini?”, tanya salah satu komdis seperti yang sudah ku kira sebelummya. “Iya kak, saya juga sudah bicarakan ini dengan kakak ketua komdis waktu hari pertama saya ditanya tentang kostum”. “Tapi kamu gak bisa begini dek, aku minta satu minggguuuu aja kamu memakai kostum layaknya yang sudah diperintahkan seperti apa yang teman-teman kamu pakai itu”. “Maaf kak, saya nggak bisa. Jika saya menuruti kakak, berarti saya melanggar aturan Alloh dan itu adalah dosa kak.” Yah bukannya sok suci sih kak, tapi saya nggak mau melakukan sebuah dosa”.
      Tak berhenti dari situ, panitia komdis yang lain menghampiriku juga. “dek kamu gak bisa tah kayak teman-temanmu yang lain itu?”. Dan jawabku tetap sama, “Maaf kak ndak bisa”. “oke kalau itu komitmen kamu, saya hormati itu. Tapi kamu juga harus hormati peraturan yang sudah dibentuk. Kamu harus memperlihatkan identitas FE di belakang punggung”. “Saya usahakan kak”, sahutku dengan sedikit berat hati.
      ***

      Dengan beberapa kreatifitas, aku pun mampu mempertahankan kewajibanku sebagai seorang muslimah.
      Satu hal yang masih aku percayai dan yakini, bahwa pertolongan Alloh pasti datang kepada kita yang mau melaksanakan perintahNya. So, jangan pernah ragu sobat. Alloh akan memberikan kemudahan dan jalan keluar bagi kita semua. Keep Spirit!! Hamasah!! Insya Alloh J

By Rina Indrawati
Jumat, 20 jan 2012














Selasa, 10 Januari 2012

Sobat Kenali Dirimu ! !


Sobat Kenali Dirimu !!


Know Who am I??

            Sobat muslim yang saya cintai lillah (so sweet! J), kenapa penulis milih judulnya “Sobat kenali Dirimu” padahal kan sudah pasti tiap individu mengetahui siapa dan seperti apa dia. Eiits sebentar, jadi pengen tanya nih. Apa bener sobat muda semua tahu siapa sejatinya dirinya itu?? Bukannya bermaksud meragukan sobat muslim semua, tapi coba difikirkan sekali lagi siapakah sejatinya kita ini? (makin pusing aja. He...he...).
            Nggak usah pusing-pusing, penulis bikin pertanyaan itu karna ada alasannya. Mau tau?? (maw..maw..maw) hehe. Let’s dikroscek! (kayak nama infotainment). Untuk membuktikan apa benar sobat muslim udah mengenal dirinya, ada beberapa pertanyaan yang musti dijawab sama sobat muslim sekalian. Pertanyaan awal “Dari mana kamu berasal?”. Kedua “Siapa sih kamu?”. Ketiga “Apa/Siapa yang paling kamu cintai?”. Dan akhiru atawa yang terakhir “Kenapa kamu milih Islam?”
            Dari pertanyaan-pertanyaan di atas silahkan sobat muslim semua menjawabnya. Saya tunggu jawaban dari anda semua. Enggak ding just kidding aja hehe. Coba kita jawab pertanyaan awal atau yang pertama. “Dari mana kita berasal?”. Pasti masing-masing sobat muslim memiliki jawaban yang berbeda-beda, lawong orangnya aja udah beda-beda dalem or luarnya (sifat dan fisik maksudnya). Yah kalo dapat ditebak-tebak (kuis undian kalee) ada berbagai jawaban yang dapat diambil. Ada yang jawab bahwa dia berasal dari Surabaya (yang dari kota lain silahkan). Ada juga yang jawab kalo dia itu berasal dari bertemunya sperma dan ovum. Atawa ada juga yang milih jawab dia berasal dari ayah dan ibu. Or apa malah ada yang jawab kalo dirinya dari saripati tanah?
            Kira-kira jawaban sobat muslim semua sama nggak dengan jawaban yang penulis tebak? Tapi pernahkah kita berpikir kalo ada yang lebih hebat dari semuanya itu? yang dapat memunculkan kita ke dunia. Yang memiliki kuasa atas benda-benda di atas (jawaban) sehingga kita dapat hidup di dunia. Yah Dialah Dzat agung yang Esa, Allah SWT. Itulah satu-satunya jawaban yang benar. Mungkin hanya beberapa dari sobat muslim yang memikirkan jawaban tersebut, betul nggak?, bahwa segalanya itu berasal dari Allah Sang Kholiq yang memiliki kehendak untuk menciptakan siapa pun untuk menempati ruang di semesta alam ini. betul apa betul?
            Setelah jawaban atas pertanyaan pertama berhasil diungkap (detektif mode on), sekarang bagaimana dengan jawaban atas pertanyaan kedua. Yuk kita simak bersama! Yuk marii. Hehe ....
            Jawaban atas pertanyaan “Siapa sih kamu?” juga pasti bermacam-macam. Coba kita tebak lagi (dukun apa yak??). Kalo ada pertanyaan seperti itu, pasti kebanyakan dari sobat muda menjawab nama diri, makhluk hidup, manusia, anak, remaja, atau pelajar. Iya nggak? Padahal kalo dilihat lebih jauh, statement tersebut bisa berubah. Kalo yang sekarang jawab anak atau remaja, ntar pas uda usia 30 pasti beda lagi jawabannya. Iyalah umur segitu mah udah bukan anak lagi. Begitu pula yang jawab pelajar, pasti nanti pas udah kerja jawabannya ganti lagi. Plin-plan dong? Sebenarnya enggak juga sih. Coba kalo sobat muslim semua jawabnya “saya itu MUSLIM.” Pasti jawaban tersebut bakal jadi gelar langgengbuat kita ampe kapanpun. Betul nggak? Kecuali bagi dia yang tidak memiliki keimanan sehingga nantinya rela menggadaikan gelarnya demi berganti kepercayaan yang lain. Naudzubillah. Jangan sampe yah sobat muslim!! Jangan sampe kita jadi salah satu yang dimaksud dalam firman Allah dalam surat Al- A’raaf: 179, “Dan sesungguhnya kami jadikan untuk (isi) neraka Jahannam banyak dari jin dan manusia. Mereka mempunyai akal, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah), mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi)tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah)...” Tuh sobat muslim, nggak ada yang mau kan jadi salah satu penghuni neraka Jahannam? Naudzubillahi min dzalik.
            Itulah jawaban pertanyaan kedua. Sekarang bagaimana dengan pertanyaan ketiga “Apa/ Siapa yang paling sobat muslim cintai?” apakah ibu, ayah, kakak, adik atau pacar? Ataukah malah materi? Atau masih ada yang memiliki jawaban berbeda dari semua itu? Siapa yang sobat muslim cintai? “Allah”. Subhanallah jawaban yang brilian sekali, kalo ibarat nilai neh sratus dah buat sobat muslim yang udah jawab “Allah”. Karena memang benar satu-satunya yang wajib kita cintai adalah Allah, tiada yang lain. Apalagi kalo ada yang duain Allah sama pacar or materinya (harta benda). Astaghfirullah. Untuk yang menjawab pacar or materi, sebaiknya anda segera berubah ke jalan yang lurus (emang sebelumnya bengkok yah. Hehe..)^^. Coba kita baca untaian kata dari Allah swt. Berikut ini “Katakanlah, “Jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dan (dari) berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya.” Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik.(TQS. At-Taubah [9]: 24. Firman Allah tersebut membuktikan bahwa yang berhak dicintai adalah Allah dan Rasulnya semata, bukan yang lain. Setuju? Setuju donk pastinya (agak maksa) hehe J.
            Jawaban yang super udah sobat muslim berikan untuk pertanyaan ketiga. Sekarang menginjak (bukan arti sebenarnya loh yah) pertanyaan berikutnya. Yap pertanyaan penutup atau terakhir untuk mengenali siapa sejatinya diri kita. Nggak usah berlama-lama lagi yuk langsung ajah. Let’s bekicot (ups! Check this out maksudnya). Ayo kita jawab “Kenapa sobat muslim semua milih Islam?” Untuk pertanyaan ini, kita kudu dapet alasan yang tepat untuk jawabnya. Biar kesannya nggak ngawur. Ada beberapa opsi atau alternatif jawaban yang bisa digunakan untuk menjawab pertanyaan tersebut. Kenapa kamu milih Islam?, “yah milih aja kebetulan dari beberapa agama yang ada di negri ini cuma Islam yang sreg di hati.” “Ada pula yang jawab yah jelas lah pilih Islam, wong keluarga semuanya Islam”. atau “ikut-ikut aja, kebetulan di tempat saya mayoritas warganya memeluk Islam.” Atau yang ini “Yah karena sudah jelas Islam adalah satu-satunya agama yang benar.” Atawa malah ini “Ndak tau!”
            Nah dari beberapa alternatif jawaban di atas, apakah jawaban sobat muslim semua termasuk salah satu di antaranya? Yang mana hayo? Atau kalo masih bingung nyari jawaban monggo dipilih jawaban yang sesuai hati nurani sobat muslim semua (tapi bukan nyontreng pemilu loh yah!). Bagaimana sobat muslim?? Apakah ada di antara sobat muslim semua yang terpikir untuk menjawab “karena Islam adalah satu-satunya agama yang benar”? alhamdulillah. Berarti anda satu pemikiran dengan saya. hi .. hi .. Eits, tunggu dulu. Tapi, apa sobat muslim tahu alasannya? Kok bisa pilih jawaban seperti itu. Kalo bingung, ini ada sedikit info yang bisa penulis bagikan kepada sobat muslim sekalian. Yah sobat muslim benar apabila mengatakan Islam adalah satu-satunya agama yang haq (benar). Buktinya dapat kita lihat dalam untaian firman Allah. Allah mengatakan dalam firman-Nya “Bahwa sesungguhnya agama yang diridhloi oleh Allah agama Islam.” (TQS. Ali Imron: 19). Berdasarkan hal itu, Ibnu Katsir menjelaskan bahwa QS. Ali Imron: 19 di atas adalah ikhbar dari Allah SWT. bahwa tidak ada agama di sisi Allah yang diridhai-Nya kecuali hanya Islam. Dalam surat yang lain Allah berfirman, “barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.(TQS. Ali Imron: 85).
          Nah giman sobat muslim? Sudah kenal kah anda sekarang dengan diri sobat muslim semua? semoga kita termasuk dalam umat yang selalu mendapat naungan-Nya di dunia dan akhirat. Amiin. Wallahu a’lam.[]